BAB
II BISNIS DAN ETIKA
Kelompok 2 :
Ø Erindah Sari /
18211669
Ø Hartini Anggara Kasih
/ 13211250
Ø Rezi Septrian /
16211069
1. Mitos Bisnis Amoral
Mitos bisnis amoral
mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika
tidak ada hubungan sama sekali. Bisnis tidak punya sangkut paut dengan etika
dan moralitas. Keduanya adalah dua bidang yang terpisah satu sama lain. Etika
justru bertenatangan dengan bisnis yang ketat, maka orang bisnis tiak perlu
memperhatikan imbauan-imbauan, norma-norma dan nilai-nilai moral.
·
Bisnis memang sering diibaratkan dengan
judi bahkan sudah dianggap sebagai semacam judi atau permainan penuh persaingan
yang ketat.
·
Tidak sepenuhnya benar bahwa sebagai
sebuah permainan (judi).
·
Harus dibedakan antara legalitas dan
moralitas.
·
Etika harus dibedakan dari ilmu empiris.
·
Pemberitaan, surat pembaca, dan berbagai
aksi protes yang terjadi dimana-mana untuk mengecam berbagai pelanggaran dalam
kegiatan bisnis, atau mengecam kegiatan bisnis yang tidak baik, menunjukkan
bahwa masih banyak orang dan kelompok masyarakat menghendaki agar bisnis
dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan norma-norma moral.
2. Keuntungan dan Etika
Beberapa argument yang
dapat diajukan untuk menunjukkan bahwa justru demi memperoleh keuntungan etika
sangat dibutuhkan, sangat relevan, dan mempunyai tempat yang sangat strategis
dalam bisnis dewasa ini.
·
Pelaku bisnis dituntut untuk menjadi
orang-orang professional dibidanngnya.
·
Pelaku bisnis modern sangat sadar bahwa
konsumen adalah benar-benar raja.
·
Dalam system pasar terbuka dengan peran
pemerintah yang bersifat netral tak berpihak tetapi efektif menjaga agar
kepentingan dan hak semua pihak dijamin, para pelaku bisnis berusaha sebisa
mungkin untuk menghindari campur tangan pemerintah.
·
Perusahaan-perusahaan modern juga
semakin menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang siap untuk diekploitasi
demi mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.
3. Sasaran dan Lingkup
Etika Bisnis
Tiga sasaran dan
lingkup pokok etika bisnis:
·
Etika bisnis sebagai etika profesi
membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang terkait dengan praktek
bisnis yang baik dan etis.
·
Untuk menyadarkan masyarakat, khususnya
konsumen, buruh atau karyawan, dan masyarakat luas pemilik asset umum semacam
lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar
atau praktek bisnis siapa pun juga.
·
Etika bisnis juga membicarakan mengenai
system ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis.
4. Prinsip-prinsip
Etika Bisnis
Beberapa prinsip umum
dalam etika bisnis antara lain:
a.
Prinsip Otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
b.
Prinsp Kejujuran
Prinsip ini merupakan prinsip paling problematic karena
masih banyak pelaku bisnis yang
mendasarkan kegiatan bisnisnya pada tipu-menipu atau tindakan curang.
c.
Prinsip Keadilan
Yaitu menuntut setiap orang diperlakukan secara sama
sesuai dengan aturan yang adil dan
sesuai criteria yang rasional obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan.
d.
Prinsip Saling Menguntungkan
Yaitu menuntut agar setiap bisnis dijalankan sedemikian
rupa sehingga menguntungkan semua
pihak.
e.
Prinsip Integritas Moral
Yaitu dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri
pelaku bisnis atau perusahaan agar dia
menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan.
5. Etos Bisnis
Etos bisnis adalah
suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam
suatu perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain.
6. Relativitas Moral
dalam Bisnis
Tiga pandangan yang dianut, yaitu:
a. Norma etis
berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain.
b. Norma sendirilah yang paling benar dan tepat.
c. Tidak ada norma moral yang perlu diikuti sama sekali.
7. Kelompok
Stakeholders
a. Kelompok primer
Yaitu pemilik modal, saham, kreditor,
karyawan, pemasok, konsumen, penyalur
dan pesaing atau rekanan.
b. Kelompok Sekunder
Yaitu pemerintah setempat, pemerintah asing,
kelompok social, media massa, kelompok
pendukung, dan masyarakat.
Sumber :
Sumber : DR. A. Sonny Keraf. 2006. Etika Bisnis. Yogyakarta : Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar